Sabarnya Mbah Said

Assalamualaikum Wr. Wb.


          Bahasa in adalah kakekku yang berumur 84 tahun. Beliau tinggal di sebuah desa yang tak jauh dari pusat kota Lumajang. Dia hanya tinggal bersama nenekku, hanya keempat anaknya tinggal di luar kota. Lia tinggal di sebuah rumah sederhana yang dikelilingi kebun. Ada banyak tanaman di sana seperti tanaman pisang, rambutan, sirsak, nangka, jambu, cabe, tomat, kemangi, bunga-bungaan, dan lain-lain. Beliau seorang pensiunan guru agama. Meski usianya sudah tua, tapi beliau masih bekerja sebagai petani dengan menanam jagung, padi, dan pohon sengon.

          Beliau adalah orang yang bersabar menurut aku dan keluargaku, bahkan menurut orang-orang yang mengenalnya. Dia tidak pernah marah, meskipun ada orang yang menyakiti atau mengganggunya. Mama bilang, seumur hidup Mama tidak pernah sekalipun melihat Mbah marah. Kalau kami melakukan kesalahan, beliau hanya menegur dan menasehati kami dengan telaten. Kadang cucu-cucunya menggoda dan mengganggunya, dia hanya tersenyum. Pesan Mbah, "Marah tidak dapat menyelesaikan masalah, orang sabar disayang Allah dan kesabaran bawa kita selamat dunia akhirat."

          Begitu mudahnya menanamkan kesabaran buat Mbah Said, tapi tidak buat aku. Kadang aku malah marah bila diganggu adik dan orang lain. Sesal bila ada hal-hal yang tidak cocok dengan yang kuinginkan. Kapan ya aku bisa sabar kayak beliau. Aku pingin sekali. Ternyata karena kesabarannya, Mbah disukai banyak orang. Kata Mbah kesabaran membuat hati tentram dan damai. Mungkin itulah yang membuat Mbah tetap awet muda, sehat, dan masih bisa melakukan aktivitasnya, di usianya yang sudah tua. Ya Allah... beri aku kesabaran dan kekuatan!

Sekian dari saya 😉
Wassalamualaikum Wr. Wb.

By Diaz
      SMAN 11 SBY

0 komentar:

Posting Komentar